Malampun kan bergeser menepi menandakan pagi mulai menampakkan matahari dari arah timur.Sinar surya menerobos lewat sela – sela mata angin dinding rumah.Najma yang sedari tadi melamun sambil mendengarkan lantunan ayat – ayat suci Al-Qur’an yang begitu merdu dari salah satu stasiun radio ,pemilik suara merdu itu adalah seseorang yang sangat di kaguminya .Walaupun Najma tidak pernah melihat leleki itu secara langsung ,tapi Najma tertarik dengan keindahan suara yang dimiliki lelaki itu.
Sementara itu,disebuah rumah yang megah dengan tiang – tiang penyangga yang menjulang dan kokoh seorang laki – laki tinggi,putih dengan lesung pipit yang membuatnya sedap di pandang.Zahrul biasanya Ia dipanggil,Zahrul adalah seorang Qori’ yang cukup terkenal,selain pandai berqiro’ah lelaki yang beumur 27 th ini sangat pandai berbahasa arab.
***
Sampai sekarang Najma masih terus mendengarkan lantunan ayat – ayat suci Al –Qur’an yang membuat hatinya luluh itu...,sambil berucap
“ya Allah...alangkah merdunya suara ini....hingga tubuhku di buatnya merinding dan dingin seperti ini...andai saja qori’ ini berjodoh denganku,”sambil senyum – senyum sendiri dan setelah sadar dia lansung mencubit tangannya sendiri.
***
Bunga dengan lantang menyambut pagi ,di sebuah madrasah pagi itu terlihat seorang wanita yang berumur 25 th dengan rona wajah yang selalu di puja dia adalah Najma ,”Najma Nurusyahadah”yang artinya bintang – bintang yang selalu bersinar pada malam hari sesuai dengan wajahnya yang selalu bersinar cerah karena sering tersiram air wudhu,selain itu orang tuanya memberikan nama seperti itu karena Najma lahir pada malam hari.Najma yaang memang menjadi guru di madrasah itu..saat Najma akan memasuki gerbang sekolah ,tiba – tiba ada sebuah mobil yang mendadak berhenti di dekatnya
“assalamualaikum bu Najma...,”sapa seorang lelaki dari dalam mobil
“walaikum salm...,”balas Najma dengan nada yang lembut
“ada perlu apa ya pak..,?”sahut Najma dengan senyum manisnya
“anda wali kelas keponakan saya kan bu...?namanya Asyid ,”tanya Zahrul
“oh...iya betul pak,berarti pak Zahrul kesini memenuhi undangan bapak Kepala sekolah ya?,”
“betul bu...,ngomong – ngomong jangan panggil saya pak dong bu,saya masih belum tua kok,”
“terus saya harus panggil apa?,”
“emm...mas aja,”
“ya sudah mas Zahrul...mari masuk nanti saya antarkan ke ruang kepala sekolah,”kata Najma yang masih berdiri di depan gerbang sekolah kemudian langsung beranjak masuk
“bu Najma tunggu sebentar,apa nggak sebaiknya ibu naik mobil saya?,”tanya Zahrul
‘nggak usah mas..terimah kasih ,”balas Najma,zahrul kembali menyalakan mobilnya dan segera memarnkirkan mobilnya di parkiran sekolah..lalu dia bergegas mengikuti langkah Najma yang sudah cukup jauh.
***
Pukul 12:30 WIB saat pulang sekolah,Zahrul masih terlihat di SD itu..entah sedang apa..kemungkinan besar sedang menunggu keponakannya..dan ternyata benar dugaan Najma ,setelah melihat keponakannya zahrul langsung melangkahkan telapak kakinya menuju kepona kannya,dan Asyid segera mrnyalaminya,sementara di belakang Zahrul ada bu Najma
“terimah kasih banyak atas bantuannya ya bu...,”
“sama – sama pak...eh mas..saya permisi pulang dulu...Assalamu’alaikum,”
“tunggu sebentar bu...ada yang ingin saya tanyakan pada ibu tentang Asyid,apakah ada waktu?,”
“baiklah sepuluh menit,”jawab Najma
“begini..bagaimana keseharian Asyid di sekolah bu?”
“sebenarnya Asyid anak yang baik ,tapi entah kenapa dia menjadi nakal...tapi ma’af saya memang belum terlalu lama menjadi wali kelasnya,jadi sedikit banyak saya tidak tahu menahu tentang Asyid yang sekarang apalagi yang dulu,”jawab Najma dengan nada yang lembut
“mungkin itu karena kedua orang tuanya sudah tiada,itu terjadi satu tahun yang lalu,”
“innalillahi wa inna ilaihi raji’un..,maaf saya tidak tahu tentang seluk beluk kehidupan Asyid mas..oya maaf mas saya harus pulang sekarang lain kali kita sambung lagi,sekali lagi afwan...”
“tidak apa – apa kog bu..sukron,”
“ya sama – sama mas,titip salam ke Asyid..Assalamu’alaikum,”
“wa’alaikumsalam,”jelas Zahrul
***
Malam itu di ruang makan sebuah rumah yang cukup sederhana ,Najma sedang berkumpul bersama keluarga
‘nak..kamu nikah kapan?sudah banyak lelaki yang melamarmu tapi tidak ada satupun yang kamu pilih,kamu itu sudah cukup umur ,apa yang kamu tunggu?”tanya bapak Najma
“Najma belum menemukan lelaki yang tepat pak,,?”
“ya sudah..tapi jangan lupa kamu harus terus memohon pada Allah.biar Allah mendekat kanmu dengan jodohmu,”
“ya pak...,”jawab najma singkat.
===========> sedikit cuplikan dari cerpenku yang mendapatkan juara
Harapan Pertama Lomba Penulisan Cerpen Tingkat Nasional oleh PT ROHTO LABORATORIES INDONESIA